Revolusi Mental Perlu Kebijakan Tegas dan Progresif
MANTAN Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli tapak tilas soal upaya dirinya mendorong revolusi mental. Pemerintah dinilai bisa berkaca dari ikhtiar tersebut.
“Waktu saya menjabat menko, saya setuju revolusi mental dan saya usahakan semaksimal mungkin,” kata Rizal dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk ‘Gagal, Revolusi (Kena) Mental,’ Minggu, (23/7).
Rizal mengatakan jurus pertama, yakni kepret tangan kiri. Upaya itu fokus pada tindakan tegas bagi pejabat bandel agar menyadari kesalahannya
“Karena misalnya di desa mau panen, banyak ‘tikus’ mau panen juga, kita mesti kepret sedikit supaya pada takut untuk tidak melakukan itu,” jelas dia.
Jurus kedua ialah membuat kebijakan-kebijakan strategis untuk membangun Indonesia. Rizal mencontohkan kebijakan menggenjot jumlah turis dari 7,5 juta orang ke 9,5 juta orang dalam dua tahun.
“Kemudian aset BUMN direvaluasi sehingga menyumbang lebih dari Rp100 triliun nilai aset tersebut,” ujar dia.
Menurut Rizal, strategi tegas dan kebijakan progresif penting dalam menata negara. Supaya cita-cita revolusi mental bisa tercapai. (MGN/Z-8).